Pernah bertengkar dengan pasangan didepan anak?
To be honest, Saya pernah :'(
Rasanya sangat bersalah, fokus berganti untuk menghilangkan perasaan buruk yang si kecil tangkap. merasa diri jadi orangtua paling buruk. Ga ada upaya apa-apa, selain bilang " Maafkan Ambu Nak" sambil memeluk erat.
Bertengkar dengan pasangan di depan anak bukanlah sesuatu yang bijak. Tidak satu pun anak di dunia, berapapun usia mereka, tidak suka melihat orang tua bertengkar. Inilah alasan jangan bertengkar depan anak.
Walaupun pertengkaran tersebut mungkin dipicu oleh perbedaan frekuensi antara Ayah dan Ibu terhadap aturan-aturan dalam penerapan pola asuh terhadap anak. Ada baiknya sebagai orang tua menyelaraskan frekuensi untuk menerapkan aturan tersebut serta berusaha konsisten dalam penerapannya.
Dalam kasus tersebut diatas, tidak konsisten dalam penerapan pola pengasuhan antara orang tua akan membuat anak menjadi bingung dan mencari perlindungan ke pihak yang menguntungkan dirinya. Jangan sampai maksud baik kita untuk menerapkan aturan-aturan yang masing-masing baik oleh Ayah maupun Ibu malah membuat anak merasakan ketakutan yang mengintimidasi dan mempengaruhi mental saat dirinya tumbuh.
Bila dapat mengelola konflik dan pertengkaran dengan baik, akan membawa pelajaran berharga bukan saja bagi pasangan tersebut tetapi juga bagi anak-anak. Duduk berdua, hanya suami dan istri, dalam suasana yang santai dan tenang, tanpa gangguan apapun, obrolin visi dan misi keluarga untuk menyatukan frekuensi.
Penyampaian pesan secara lisan akan terkait dengan kata-kata yang digunakan. Begitu pula komunikasi yang terjadi antara orangtua dengan anaknya. Saat komunikasi dengan anggota keluarga (ayah-ibu-anak) terjalin dengan baik, dimana kegiatan tersebut menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, maka inilah yang dimaksud dengan komunikasi produktif. Jika komunikasi produktif dapat berjalan dalam keluarga, maka insyaAllah akan memudahkan dalam mencapai visi keluarga.
Ah, selfnote untuk diri sendiri ini mah. Mulai memperbaiki pola bekomunikasi, untuk saya yang fakir ilmu dan masih harus belajar cara menyampaikan pesan kepada anak dan berkomunikasi produktif dengan pasangan.
ini cerita Ambu, karena setiap ibu punya cerita.
#ODOP99Days
#Days13
#komunikasiproduktif
Sumber: Buku Sumber: Bunda Sayang – 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak
Kuliah WhatsApp IIP grup 3 Bandung : pemateri Bapak Dodik Maryanto
Kuliah WhatsApp IIP grup 3 Bandung: pemateri Angga setyawan (berdasaberdasarkan buku berjudul kenali anakmu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar