Pages

Untukmu Lelaki Kecilku : Dear Idlan

Dear aidlan :*
Fase ini mungkin adalah fase untuk kita belajar lebih baik. Fase aa untuk mampu melatih kemandirian aa dengan menyapih ASI, fase dimana ujian kesabaran Ambu pun di uji. Memang betul nak, fase ini tidak hanya tantangan untukmu, tapi untuk Ambu nak.

Sulit rasanya dulu untuk berkomitmen ASI ekslusif dan asi 2tahun full. Apalagi di awal-awal niple Ambu luka, nyaris seperti bolong karena aidlan belum pandai nenennya. Belum lagi ketika luka itu ambu kena cikungunya, dan sementara dianjurkan pumping ASI. Belum lagi ditengah perjalanan Ambu harus konsultasi ke klinik laktasi karena ada penyumbatan Asi, dan membuat payudara Ambu bengkak. Ternyata mengakhiri juga beraaaaat sekali..

Tapi sudah menjadi kesepakatan Ambu dan Ayah untuk menggenapkan tanggung jawab Ambu menyusui Aa dengan hal yang baik, menyapih dengan Cinta nak. Tanpa berusaha membohongi aa dengan rasa pahit brotowali, atau rona kuning yg menyala dari kunyit, dan bahkan warna merah lipstik diatas plester yang ambu letakkan di niple sambil mengarang cerita tentang Niple ambu yg sakit dan bla-bla.

Justru tantangannya disitu ya sayang, terkadang aidlan masih pengen nenen atau pegang boneka minimini dan blg " nenen kicil" (baca: nenen untuk adik kecil). 

Idlan jadi "super bageur" pengen lengket terus sama Ambu. Sering Ambu meleleeeeh karena sikap manis aa. Tak jarang Ambu kesal dgn itu, rasanya "me time" Ambu jadi ga ada.
Ah, sudahlah lupakan me time itu. Ini tentang fase tumbuh kembangmu nak. Rasa takut kehilanganmu saat ini mungkin nanti akan kurasakan ketika kamu tumbuh dewasa, menjadi pribadi bersahaja dan akan memulai kehidupan barumu. Ambu harap ketika saat itu ada, Aidlan tetap merasakan ikatan kita. Ibu-Anak. Aidlan tetap bisa bijak menyikapi fase itu, tetap memeluk Ambu seperti saat aa takut kehilangan Ambu skrg. Kelak, jangan malu genggam tangan Ambu ya nak. Haha..rasanya ini masih terlalu jauh. Semogalah ketika saat itu datang, bonding kita tetap utuh ya nak.

Ambu tau kamu berusaha untuk menyapih nak. Kamu berusaha keras, ambu tau itu. Ketika kamu nangis dan tidak nyaman, kamu cuma ingin didekap, ga bilang "nenen" seperti dulu. Ah ada perasaan ga dibutuhkan sejujurnya dari ambu, tapi fase ini harus idlan lewati menjadi lebih mandiri.

Siang kamu seringkali bilang "nenen" kemudian mengganti dengan kata "mimik" artinya minum air putih di gelas atau botol minumnya kamu menolak ketika Ambu menawari kamu untuk nenen, yah sesekali Idlan masih menyerah mungkin karena msh belum bisa melepas sepenuhnya, tapi frekuensinya memang sudah berkurang. Beberapa malam ini ambu harus (masih) begadang menemanimu nak, karena kamu memilih mengalihkan keinginanmu nenen dengan bermain. 

Kamu berusaha untuk bisa mengantuk dan tertidur tanpa nenen.
Dan semalam idlan berhasil, terjadi nak, kamu akhirnya (lagi) bisa tidur tanpa harus nenen. Berusaha keras Ambu tau. Sambil terus meminta tidur di tangan Ambu.
Terus berjuang dan berlatih ya sayaang..
Sampai betul-betul idlan berhasil menyapih dengan cinta, tanpa ambi memaksa dan idlan merasa terpaksa (abaikan bujukan untuk kasih pait2 atau apalah ke niple ambu, supaya idlan terpaksa menyapih).

Ambu bangga sama A idlan,
Mari berlatih lebih mandiri, semangat menyapih dengan cinta..
Semoga A idlan tumbuh dengan sehat dan sempurna, tanggung menantang dunia. Ambu mencintaimu, Nak.

Ini cerita Ambu, karena setiap Ibu punya cerita.

#ODOP99Days
#Days18
#IdlanWWL

Mansu Kids

Tidak ada komentar:

Posting Komentar