Pages

Perawatan Gigi di Bandung Dental Center

Persiapan apa yang dilakukan menyambut datangnya bulan Ramadhan?
Kalau saya sih, berusaha ngaturin kerjaan supaya ketika ramadhan bisa khusyu ibadah. Dan perawatan gigi, biar pas puasa ga bau mulut dan ga nyut-nyutan.

Cerita tentang perawatan gigi, gigi ke-38 saya bolong dan sudah mulai nyut-nyutan. Jadilah akhirnya akang mengajak saya ke klinik gigi. Dulu Akang pernah operasi gigi geraham atasnya (lupa gigi ke berapa). Jadi bayangan klinik gigi dan dokter gigi tidak seseramkan yang saya bayangkan dulu.

Informasi dan referensi tentang dokter dan klinik gigi tuh emang jarang ditemuin, ada juga beberapa. Dulu sih sekitar satu tahun yang lalu, waktu Akang mau operasi gigi nemu website bandung dental center, gambar-gambarnya oke, tapi informasinya sedikit. Nah sekarang ini websitenya udah ga available deh.

Bandung Dental Center, BDC, klinik gigi yang jauh dari kesan klinik kesehatan yang menyeramkan. BDC, ada di Jl.Karapitan No.88 Kav R6. Lokasinya persis di belokan lampu merah antara Jl.Karapitan dan Jl.Cikawao. Rukonya mencolok warna ungu.

Bangunannya ada 3 lantai. lantai 1 loby, Lantai 2 ruangan periksa dan arena playground buat anak, dan Lantai ke 3 ruangan periksa.

Fasilitas di Bandung Dental Center
Kesan pertama ketika masuk, ruangannya kaya lobby hotel. Lantai 1 untuk Lobby, seperti hotel, Ada sofa untuk menunggu antrian dengan fasilitas televisi flat. Ruangan yang tidak terlalu besar disiasati dengan sekat kaca dibagian resepsionis diberi walpaper cantik.

Ruangan wangi dan tidak ada alat-alat kesehatan yang dipajang disanan kecuali poster gigi di tangga tetapi itu juga ga nyeremin kok. Untuk ruangan rontgennya ga keliatan kalau itu ruangan yang terkait rumah sakit begitu. Pas saya masuk juga biasa aja kok.

Untuk emak-emak kaya saya yang kemana-kemana pasti diekorin anak, playground di lantai 2 itu berguna sekali untuk mengatasi kejenuhan idlan menunggu. PENTING! Biar idlan bisa anteng main dengan Akang ketika saya ke dokter gigi dan doi ga merasa bosan menunggu.

Kalau sudah kesini, idlan biasanya bilang mau main dan mengajak ke lantai 2. Lantai 3 juga masih ruangan periksa dan disediakan pula televisi flat seperti di lobby.
Tiap ruangan disekat dengan kaca, mungkin ini maksudnya untuk menyiasati bangunan yang tidak terlalu besar. Dan setiap ruang praktek di cat warna-warna cerah dan menyenangkan. Sepulang dari BDC idlan suka ambil senter dan main dokter-dokteran hihi.

Klinik ini sih katanya sudah dari akhir tahun 2013. Keitung baru ya. Semua dokter disini dokter-dokter lulusan universitas padjadjaran. Uniiiversitaaaas kitaaaa Padjadjaran tempat bernauuung dst *hymne unpad *tos satu almamater UNPAD :).



Antri di klinik ini masih keitung wajar, dibandingkan mungkin di rumah sakit khusus gigi milik pemerintah, kebayang lama nunggunya. Atau ke dokter gigi ternama juga sewaktu di kuningan saya harus menunggu berjam-jam lamanya. Itu terjadi ketika single. Kebayang atuh sekarang ngantri begitu mah, ga ada playground pula. Pasti idlan udah ngakngekngok. Makanya jaman dulu mah ke dokter gigi, pilihannya cabut aja giginya, daripada nanti sakit lagi dan ngantri lagi ngantri, ngantrinya bikin emosiii...hehehe.

Saya datang pagi-pagi, kesini tadinya nyari dokter puput. Dokter cantik yang dulu menangani akang. Hanya beliau kebetulan tugasnya sore. 

Akhirnya saya ditangani oleh Drg. Erick Endrawan, dokternya ganteng dan tinggi, parfumnya semerbak hihi. Drg. Erick juga sama ramahnya kaya Drg. Puput. Sebelum treatment kami diskusi dulu, akang-saya-dokter, ini gigi 38 mau diapain, beliau Ngejelasin detil dan akhirnya sepakat saya merawat gigi tersebut.
Bersambung ke part 2 ya...

Ini cerita Ambu karena setiap ibu punya cerita..

#odop
#onedayoneposting
#days11



Rekomendasi artikel lainnya


Mansu Kids

1 komentar:

  1. Waah, bersambung ya, Teh. Padahal mau nanya PL nya hehee.
    Cuss, meluncur ke part 2 dulu deh. Siapa tau ada di sana yang mau ditanyain ;)

    BalasHapus