Pages

NHW #2 Program Matrikulasi Ibu Profesional : Checklist Indikator Perempuan Profesional

Mata kuliah matrikulasi minggu ini tentang ceklis indikator perempuan profesional. Saya pilih menonton video dari Ibu Septi untuk membantu saya memahami tentang materi ini.


Agak lama ngerjain nhw #2 ini karena lagi sakit bulanan dan hedtic dengan beberapa amanah yang lain. Tidak gampang menjadi Ibu perempuan yang dipaparkan oleh Ibu septi dalam video tadi. Apalagi bagi saya, belum lagi terampil dan profesional di bunda sayang dan bunda cekatan sudah bersama-sama membersamai Akang di bisnis dalam ranah bunda produktif. Aduh alah ieuuuh *lap keringet. Tidak ada kata terlambat dan bukan tidak mungkin!

Mari kita mulaii...
Indikator Perempuan Profesional tuh yang kaya gimana?


Sebagai pribadi dan makhluk sosial
1. Menuntaskan cara memahami diri Saya dalam menanggulangi emosi dan konsisten untuk mengisi 100 days of new habit
2. Tidak tidur (lagi) setelah sholat subuh
3. Tidur di awal waktu
4. Melaksanakan sholat tepat waktu
5. Tilawah min 1/2juz dalam satu hari
6. Melaksanakan ibadah sunah harian
7. me time: setiap hari dengan cara dan durasi yang menyesuaikan
8. Me time: Menulis minimal 1 minggu sekali
9. Mencoba resep baru dan Mendokumentasikan resep masakan di blog
10. Me time: Mengikuti kajian keilmu-an minimal 1bulan sekali.
11. Mengelola dan managemen waktu sebaik dan sebermanfaat mungkin.
12. Menjalin dan menjaga tali Silahturahim
13. berkomunitas dalam lingkungan yang positif 
14. Melatih kemandirian Saya agar kemudian mampu diteladani oleh Idlan
15. Menyelesaikan membaca minimal 1 buku sebulan

Sebagai Anak
1. Mendoakan dan memberikan perhatian 
2. Mengunjungi minimal 3 bulan sekali
3. Ngobrol via telepon minimal 2 hari sekali
4. bertutur kata yang lemah lembut
5. Memberi hadiah

Mulai diskusi dengan teman hidup saya,
Saya (S) : "Yaang mau istrinya kaya gimana?"
Akang (A) : "Yang kaya gini aja, ini mah Akangnya yang harus memperbaiki diri semua-mua nya ya ibadahnya ya lain-lainnya"
(S) : "Mari sama-sama belajar"
*pelukan deh

Iya Akang memang dari Awal tidak banyak menuntut, awal kami menikah beliau cuma minta Saya resign dari kerjaan dan lebih fokus untuk saling mengenal, mendampinginya membangun usaha dan membangun rumah tangga kami.

Sadar dengan Saya yang selalu dimanjakan ketika belum berstatus menikah. Membuat Saya harus keluar dari zona nyaman dan banyak sekali belajar untuk menjadi teman hidup, istri sekaligus Ibu.

Sebagai istri :
1. Memberikan kenyamanan suami dengan senyum manis.
2. Menyiapkan minuman hangat minimal satu kali ketika pulang dari konveksi
3. Berbicara dengan nada yang lemah lembut
4. Quality time berdua apapun itu which is hanya sekadar ngobrol sambil berpegangan tangan. 
5. Mendampingi Akang menjalankan roda bisnis
6. Mengelola keuangan rumah tangga kami.
7. Mengingatkan ibadah dan untuk sholat ke mesjid

Sebagai Ibu Profesional versi Idlan
Untuk indikator Ibu profesional versi Idlan, Idlan pasti bakalan bingung kalau saya tanya, "Aa, Ambu profesional tuh menurut aa yang kaya gimana?".
Kayanya jawabannya "hmm manis, enaak" (baca: dia kira saya menanyakan rasa makanan) hihi :D

yah, karena Idlan (almost 3year) belum bisa berdiskusi dengan serius saya mencoba menarik benang merah dari penggalan-penggalan percakapan kami.

"Ambu, manah-manah adjah" (baca: ambu marah-marah Aja)
"Cewewet" (baca: cerewet)
"Aa Mau maiiiin Adjah"
Kalimat-kalimat spontan, lugas dan seadanya. Kata-kata yang baru mulai banyak kosakata di usia 30bulan. Yah betul, dengan latar belakang anak bungsu dan jarang sekali berinteraksi dengan anak kecil membuat Saya (kadang) kesulitan memahami rengekan Idlan kecil.

Karakter Idlan mengadopsi hampir persis Ayahnya. Ya kesukaan makanan, kesukaan bergerak, dan (sepintas) cara belajar pun mengadopsi cara Ayahnya. Membuat saya harus ekstra sabar memahami dan bekerja sama dengan Ayahnya.

Akang yang tidak pernah mengenal dan punya figur Ayah dari kecil (kadang) juga kesulitan untuk menempatkan diri sebagai Ayah atau teman bermain buat idlan. Tidak selalu, tapi adakalanya Akang keliatan begitu. Tapi saya tau, Akang berusaha sekali untuk menjadi "sahabat" dan teladan buat idlan.

*Ps. Menjadi orangtua membuat kami 'jumpalitan', Kita bersama-sama ya Dear Akang :*

Indikator Ambu Profesional
1. memahami pola komunikasi produktif dan mengontrol intonasi suara dalam nada yang harmonis. Pilih kata-kata singkat yang idlan mengerti. Atau cukup dengan isyarat. 
2. Membersamai idlan dan hadir sepenuhnya ketika bermain bersama idlan. Fokus dan tidak dibarengi dengan aktifitas yang lain termasuk juga memegang gadget.
3. Membuat jadwal kegiatan idlan per minggu dan menjadi teman main yang menyenangkan untuk idlan.
4. Membantu dan memahami idlan dalam mengelola perasaannya.
5. Memantau ceklis tumbuh kembang Idlan sesuai dengan umur.
6. Mulai membuat kurikulum bermain (lagi), buat idlan.

Apalah Saya, kalau dibandingkan dengan Ibu-ibu diluar sana. Tapi tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki dan mengembangkan diri, mendidik anak Kami dan mengelola keluarga dengan baik.

"Wahai Subuh yang setia,
Engkau masa yang panjang umur, yang tak akan pernah berhasil kami samai.
Semoga hidup kami diindahkan-Nya dengan kesehatan, kedamaian, kesejahteraan, dan peran yang memuliakan sesama dan alam"
>> aamiin

Note: Will be riviewed every 3months.

Mansu Kids

Tidak ada komentar:

Posting Komentar