Pages

NHW#5: Belajar Bagaimana Caranya Belajar

Setelah  NHW #4 diminta untuk menentukan ilmu-ilmu yang ingin dipelajari sebagai fokus utama untuk mengembangkan potensi diri maka minggu ini giliran bagaimana CARA untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Potensi diri  merupakan fitrah yang dihadiahkan oleh Alloh,  dengan kita memahami cara kita dalam belajar dan menggali potensi diri, harapannya ilmu tersebut akan mampu melejitkan kemampuan diri untuk bidang ilmu yang dipelajari.

Seperti yang dikatakan Ibu Septi, di materi kali ini,
"Membuat Bisa itu Mudah, tetapi membuatnya SUKA itu tantangan".

Bagaimana cara saya belajar? 
1. Mengetahui Tujuan untuk apa saya harus belajar
Dengan mengetahui tujuan didepan,  ketika semangat saya menurun ini akan mengembalikan perjalanan untuk fokus pada tujuan.
2. Menjaga stabilitas mood.
Untuk menjaga mood selain cukup makan dan istirahat, Saya harus membuat kondisi yang menenangkan dan memyenangkan hati.
3. Learning by doing
Saya bisa belajar metode banyak cara tergantung suasana hati.  Mengalir saja tanpa banyak rencana. Sambil mencari ilmu,  sambil berdiskusi dan sambil terus berproses dan praktek.

Sebagai seorang Ibu yang masih jauh dari kadar sempurna, yang berkeinginan untuk membersamai tumbuh kembang Idlan kecil (dan adik-adiknya kelak,  insyalloh). Tentulah menjadi pekerjaan Rumah untuk terus mengobservasi cara belajar Idlan kecil.


Mengobservasi kembali mengenai bagaimana cara belajar, sambil menonton Video dari Ibu Septi Peni Wulandani.


Ah Benar sekali kata Ibu Septi,  Belajar itu tentang RASA. Betapa Saya, masih mengenyampingkan RASA itu yang sebetulnya menjadi hak idlan untuk tumbuh. perlu banyak belajar dalam memahami diri saya, kemudian mampu Mengetahui hal menjadi teladan dan inspirasi buat anak-anak kami.

Tentang Bagaimana cara belajar yang akan kami terapkan pada Idlan (dan Anak-anak kami), Saya Akan mencoba merinci:

1. Belajar hal yang berbeda
Di keluarga Ibu septi, Iman-Akhlak-Adab-Bicara menjadi pondasi dalam proses pembelajaran. Hal ini akan kami amati tiru dan modifikasi sesuai dengan keunikan keluarga kami.

Keluarga kami yang masih memiliki sedikit ilmu, menginginkan anak keturunan kami menjadi anak yang faham agama dan tangguh menantang dunia.

Masih terus melatih berbicara dan menambah perbendaharaan kata dari idlan putera kami.  Melalui media visual kartun animasi dan proses bercerita. Idlan yang detil, senang mengamati, dan menyukai Alat transportasi terutama kereta api.

Selama ini kami masih menyelipkan "belajar", disela-sela aktifitas kebersamaan kami.  Mengikutkan Idlan dalam kegiatan kami sebagai pemula di bisnis konveksi.


2. Cara belajar yang  berbeda
(selalu) mencari bagaimana cara untuk bisa melejitkan potensi fitrah Idlan sesuai dengan fitrah bakat yang dimilikinya.

*Contoh jadwal harian ketika idlan berusia 2tahun

Akang memberi amanah untuk terus membersamai Idlan di usia pra sekolah. Membina kedekatan kami dalam satu keluarga. Beliau menekankan kalau fase ini tidak akan lama.  Akan tiba waktuny ketika Idlan dewasa dan kami rindu saat-saat sekarang.

3. Semangat belajar yang berbeda
Akang memberi amanah untuk membersamai idlan selama masa pra sekolah. Memasuki peralihan usia 2tahun menuju ke 3tahun. Kondisi dimana egosentris Idlan semakin berkembang, sedikit mengarahkan Saya untuk mendidik alakadarnya.

Semangat Saya, sebagai Ibunya berada kondisi naik turun. Terus belajar dan memperbaiki diri tentunya dengan support dari Akang.

Alhamdulillah, sekarang setelah Saya semakin belajar dan berusaha melakukan pendekatan. Kondisi membaik, dan saya semakin sadar bahwa kebaikan akan tumbuh dari kebaikan pula. Semoga Alloh selalu menjaga langkah kami dan Mudahkan saya dalam menyusun kembali jadwal Idlan bermain. Idlan menyukai ketika kami orangtuanya ikut serta dalam kegiatan "bermainnya".

Semoga Alloh mampukan untuk selalu belajar dan ringankan Langkah kami untuk selalu membersamai putera puteri kami untuk bisa tumbuh dengan bahagia. Aamiin.



Mansu Kids

Tidak ada komentar:

Posting Komentar