Pages

Membahasakan Cara Mencintai

Pernah ngalamin drama tantrum anak tak berkesudahan? Lebih 'njelimet dari sinetron Indonesia yang ketika konflik selesai muncul lagi masalah baru dan begitu terus secara berulang.
Saya mengalami.  Sedih,  frustasi,  kesel, kurang tidur dan telat makan. Ketahuilah buat emak-emak kaya saya, cukup tidur dan makan cukup adalah cara saya menjaga 'kewarasan' saya ketika membersamai Idlan kecil

Konflik bermula ketika kemampuan egosentris Idlan berkembang. Selalu bilang tidak. Dan kemampuan bicara yang belum terlalu berkembang, mengakibatkan negosiasi (ketika itu) tidak pernah diakhiri solusi.

Pasca Weaning With Love,  Idlan kecil susah sekali tidur siang. Dia selalu jawab mau main aja. Ketika diajak tidur. Pola tidur yang kacau dan pendek. Otomatis Saya sebagai Ibu punya waktu tidur yang jadi lebih pendek. Kebayang ya? Pekerjaan domestik semakin menumpuk dan bisnis (pun) jadi keteteran. Ah rasanya pengen marah-marah aja.

Ah, menjadi orangtua adalah proses belajar yang tidak pernah berhenti.

Konsultasi pada Ahli
Pada akhirnya saya berkonsultasi dengan teman SMA saya, Yendi,  seorang Ahli di bidang konseling dan hypnotherapy. Suhu, begitu dari dulu saya memanggilnya. Beliau membimbing saya untuk menganalisis permasalahannya, ya permasalahan yang menimbulkan masalah-masalah yang lain.

Kenapa Idlan marah,  kenapa idlan sering rewel,  kenapa idlan terkesan tidak suka tidur. Yang pada akhirnya membuat kewarasan saya meluntur, dan ikutan tantrum bersama idlan. Menyedihkan ya? Iya memang.  Ketika itu saya merasa menjadi Ibu yang sangat buruk.

Menurut beliau untuk masalah anak biasanya ada dua hal yang harus ditelusuri: 
1. Apabila anak rewel pada masalah yang bersifat spesifik, contoh: susah makan, bisa di hypnosleep.
2. Apabila anak rewel melebar ke banyak masalah, biasanya karena tangki cinta kurang diisi, jadi rewel melebar dan menjadi masalah-masalah baru.

Oke baiklah, mulai Ambu observasi dan googling.

Teori Tangki Cinta
Pernah dengar tentang teori tangki cinta ini dari pembahasan di salah satu grup parenting. dan baru ngeh ketika obrolan via online dengan Suhu Yendi berlangsung. jadi langsung ubek-ubek grup parenting whatsApp dan googling lagi untuk melengkapi.
Teori tangki cinta adalah istilah yang digunakan Dr Chapman, seorang pakar perkawinan dan rumah tangga, dalam bukunya untuk menggambarkan kebutuhan cinta dalam diri seseorang. Apabila seseorang tidak terpenuhi tangki cintanya maka akan sulit bagi dia untuk memenuhi tangki cinta oranglain.

Dianalogikan sebuah tangki air yang harus terus diisi untuk memenuhi kebutuhan hidup demikian juga (tangki) cinta seseorang harus diisi untuk memenuhi "energi" untuk menjalani kehidupannya. Pada seorang anak, tangki cintanya harus diisi penuh oleh Ayah dan Ibunya, harus seimbang. Ketika tangki cinta anak berkurang dia akan minta dipenuhi kembali, apabila tangki ini berkurang akibatnya anak menjadi tidak nyaman dan cenderung gelisah akibatnya akan terlihat pada sikapnya yang menjadi berperilaku negatif, rewel dan mencari perhatian.

Lima Bahasa Cinta
Dr Chapman juga menceritakan tentang lima bahasa cinta. bahasa cinta ini adalah cara seseorang dalam mengungkapkan rasa cintanya kepada oranglain. Sebetulnya teori-teori ini diterapkan untuk pasangan. tapi dalam penerapannya ternyata bisa banget diterapkan untuk orangtua dan anak. Sebetulnya setiap manusia memiliki semua bahasa cinta akan tetapi mana yang paling dominan bahasa cintanya sehingga bisa menyentuh hatinya. biasanya ada dua bahasa cinta yang palin dominan pada setiap orang.

1. Kata-kata afirmasi/ pujian/ penyemangat yang menaikan harga diri anak
2. Memberikan hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi dan membahasakan cinta
3. sentuhan fisik berupa pelukan dan ciuman dari orangtuanya, dan merasa terpukul apabila ada kekerasan fisik
4. pelayanan dalam bentuk yang wajar sebegai bentu perhatian orangtua kepada anak
5. waktu yang berkualitas adalah kebersamaan. tidak hanya ditempat yang sama tetapi betul-betul membersamai anak dan terpusat pada anak.

Mencintai seseorang atau membuat orang tersebut merasa dicintai?
pertanyaan ini menyadarkan saya. secara logika ketika seseorang merasa dicintai artinya komunikasinya produktif (berhasil), bahasa cintanya mampu ditangkap oleh orang tersebut. Kebanyakan orang (orangtua) menyampaikan bahasa cintanya dengan cara sendiri namun apabila bahasa cinta yang dominan ada pada anak berbeda maka komunikasi menjadi tidak produktif.

Membahasakan cinta orangtua dengan mengikuti bahasa cinta dominan yang dipunyai anak akan sangat produktif untuk mengisi tangki (cinta) sang anak.

Untuk kasus Idlan
Disaat yang sama kesibukan Saya dan Akang sebagai orangtua memang sedang menyita waktu. Idlan kecil, tanpa kami sadar merasa terabaikan. Kami bersama Idlan, tetapi kami khilaf untuk membersamai idlan.

Sambil observasi mengenai bahasa cinta yang dominan dimiliki Idlan. berikut point-point observasi saya:
1. Mendengarkan/ mengingat kembali hal yang menjadi permintaan Idlan: 
"main aja"
2. Mendengarkan / mengingat kembali apa yang menjadi keluhan idlan"
"simpen Tepon" (baca" simpan telepon)
3. cara Idlan mengungkapkan Sayangnya kepada orangtua
"pe-uk aa" (baca: peluk idlan)

mungkin banyak indikator lain untuk observasi ini tapi sementara ini tiga point ini cukup-bagi-saya-untuk-mengetahui-dimana-masalahnya-dan solusinya.

Saat Saya dan Akang sibuk Idlan kecil ini merasa terabaikan. Idlan kecil ini mengungkapkan dengan kegelisahannya dan jadi gampang rewel. dan Orangtuanya (kami) yang kekeuh mencintai dengan cara kami alih-alih membuat Idlan terpenuhi tangki (cintanya) malah permasalahan makin melebar pada masalah makan dan pola tidur.

Beberapa treatment Saya malah ternyata "melukai" hatinya. berimbas pada saat Idlan tantrum dan ngomel-ngomel dengan bahasa-nya yang masih terbatas. Menirukan cara saya marah dan treatment saya ketika mengatasi doi tantrum.

Saat itu Saya merasa saya gagal jadi Ibu yang baik. Kalau kamu seorang Ibu pasti tau bagaimana rasanya ya.

Penting Membuat Anak Merasa dicintai oleh kedua orangtuanya dan pastikan dia merasa dicintai tanpa syarat. 

Intropeksi kepada diri sendiri
Sesungguhnya ketika kemarahan muncul artinya ada yang tidak sesuai dengan keinginan, maka luruskanlah.

Sebagai Orangtua ketika apa-apa yang terjadi tentang anak maka orangtuanya juga harus bercermin, apakah sudah menjaga diri dari barbagai kebaikan. semisal ketika saya mengalami ini, rasa syukur saya tidak terpenuhi, belum lagi ketika saya men-cek-list ibadah-ibadah saya yang lain.

Rasanya ketika rasa syukur mulai pulih dan sambil memperbaiki semuanya, keadaan perlahan membaik. dan masalah terasa sangat mudah.
Maafkan Ambu ya Idlan Sayang 😘😘😘

If you have faith in Alloh, Alloh has more faith you
ini cerita Ambu karena setiap Ibu Punya cerita, bagaimana ceritamu?

#ambubelajar
#parentingidlan
#idlan




Rekomendasi artikel lainnya



Mansu Kids

2 komentar:

  1. Reminder banget ini... nuhuun -tatat

    BalasHapus
    Balasan
    1. tatatts baru kebaca, maafkan.
      Samisami tat..kita belajar buat jadi orangtua, semangaaaat 😘

      Hapus