Pages

Game Level 1: Challenge Day 2 To 10 Days

Keunikan Idlan dalam berkomunikasi menjadi tantangan yang menarik buat Saya dan Akang. Terutama dalam memahami apa yang Idlan mau. Karena Sejujurnya, dari sejak di dalam kandungan pun Idlan (ternyata) sudah memilih tanggal berapa dia ingin lahir. Cerita tentang keunikan Idlan saya kisahkan dalam saya memilih gentle birth.

Keinginan Idlan yang keukeuh untuk sesuatu apabila diungkapkan dengan disertai rengekan terkadang membuat kami orangtuanya (terutama) saya harus memiliki sabar yang ekstra pake banget. Menjadi pekerjaan rumah buat Saya dan Akang untuk menstimulasi olah kata dan bahasa dari Idlan. Supaya kalimat yang keluar betul-betul mampu kami tangkap maksudnya. Kalau lagi 'waras' sih Saya pribadi masih bisa memahami tapi kalau rengekan sudah semakin panjang *inhaleexhale.

Percakapan tentang mandi (pun) bisa menjadi sangat "menarik"
Ambu (A): A Idlan yuk main air yuk
Idlan (I): No..no..Aa main mobil Aja
A: Ya udah ga usah main air aja atuh yah (*nahan napas), air angetnya buat kucing aja? (nada berusaha datar)
I: ga boleee buat aa ajah,
A: Iya hayu buat Aa air angetnya *yess!
I: Ambu truk mandi, mobil sampah mandi, mobil balap mandi, bus mandi, Quin mandi, train thomas mandi (nyebutin semua mainannya yang akan ikut bersama idlan untuk mandi)
A: >.< dlsajc;wflehkhjfqjgxlax';alx;qx *dalam hati saja


Begitulah, itu cuma sepenggal fragmen dari salah satu rutinitas. Belum fragmen-fragmen yang lain. Belum kalau Idlan lebih pilih cokelat dibandingkan nasi beserta lauk, *inhaleexhale.

Nah belakangan Idlan menyatakan penolakannya dengan teriakan. Biasanya berujung anak dan Ambu sama-sama tantrum. o tidaaaak! 

Mata adalah jendela hati
Kejadianya kemarin ketika Idlan menolak dicium neneknya dan akhirnya berujung marah-marah. Nenek Idlan sering kali merasa gemas dengan tingkah Idlan tetapi untuk urusan dipeluk atau dicium Idlan tidak suka kalau dia merasa dipaksa. Maklumlah sampai saat ini Idlan adalah cucu satu-satunya beliau. 
I: Aa engga mau suka uuuhh (baca: Idlan tidak suka) dan akhirnya jerit-jeritan.
masih marah-marah dan akhirnya pukul saya, saya panggil idlan dengan nada datar dia masih marah-marah. Saya hampiri dan mengajak Idlan ngobrol. Saya pakai kalimat positif dan tunggal. sambil menatap matanya.
A: Idlan ngomong baik-baik sama nenek, pasti nenek mengerti. Ambu, Ayah, Nenek  akan mengerti kalau Idlan ngomong baik-baik
I: Aa minta maap, mau pe-uk (baca: minta maaf dan minta dipeluk)
A: mulai hari ini dan seterusnya Idlan bicara baik-baik yaa nak. Nenek Sayang sama Idlan, jadi bicara baik-baik. mengerti? (mencoba clear and clarify)
I: Iya *sambil ambil helm

*Menolak dicium dan akhirnya pakai helm


Iya kalimat afirmasi dan proses begini tidak berjalan instan ya, tapi dari setiap fragmennya semoga Saya, Idlan dan Akang belajar terus untuk berproses menjadi lebih baik. Percayalah semua akan indah pada waktunya. Seperti proses hypnosleep Idlan untuk mengatur pola tidur Idlan yang saya lakukan berulang-ulang. Alhamdulillah membaik pola tidurnya. Untuk hal yang ini semuanya harus bertahap, semoga Idlan dan Kami mapu berproses lebih baik, *semangaaaat Ambu!

Bersyukur ketika Akang memahami istrinya, paham ketika ketika Idlan memilih untuk tidur siang kesorean dan akibatnya tidur malam akan menjadi sangat larut. Akang memilih mengajak kami bertiga jalan-jalan, Supaya Idlan mengalirkan energinya dan kemudiann pulang kerumah kami bisa langsung tidur. 

Akang mengajak kami berkeliling kota dan berujung di Surabi Braga. Akang, Aku padamu <3. membahagiakan istri tuh sederhana banget ya. Surabi manis dengan bandrek hangat sudah bisa bikin angin yang bikin kepala kliyengan itu hilang dalam sekejap.

*surabi braga sambil bermain tebak warna mobil

Idlan duduk tenang sambil bermain tebak warna dan tebak jenis mobil. Iya, Idlan paling anteng kalau diajak untuk mengamati mobil atau kereta api. Sambil "tes" uji warna. Iya!sambil menyelam minum air, Idlan dengan sukarela di tes :), dan Saya jadi bisa menilai kemampuan Idlan dalam mengenal warna dan olah bahasa. Sambil kami menikmati hujan.

*merekam hujan dan aroma yang basah. Alhamdulillah.


Pelajarannya: bersemangat untuk menjalin komunikasi produktif dengan idlan dengan kemampuan olah kata-nya yang masih terbatas. Selalu mengingat nasihat Ibu Septi ketika saya curhat di Workshop Pandu 45 yang lalu, menjaga vitalitas dan tenaga untuk membersamai anak yang bertipe semi hiperaktif. Semangat!

karena setiap Ibu Punya cerita.
:: Bandung, 25 Januari 2017::

Game Level 1
 Kelas: Bunda Sayang
 Materi: Komunikasi Produktif
 Durasi: 24 Januari – 11 Februari 2017

#hari2
#Tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayIIP



Mansu Kids

Tidak ada komentar:

Posting Komentar