Cerita Ambu

Malam itu, entah kenapa tidak mampu deskripsikan kegelisahan saya. Kamis malam 26 Januari saya tidak mampu memejamkan mata. Pagi mendapat berita kalau kakak kandung saya meninggal dunia. beberapa hari kemarin Idlan sempat bilang mau kerumah uwa-nya. Dan saya merindukan rumah, Saya tulis di kuningan terbuat dari rindu. 

Kakak buat saya adalah pengganti almarhum Bapak. Semua terjadi begitu mendadak. Terakhir masih whatsapp-an dengan kakak. Dan semua masih baik-baik saja. Cuma dalam hitungan jam kakak dipanggil sang khalik. Dalam pelukan mamah, insyaalloh khusnul khotimah. Mohon doanya ya.😥

Terasa sekali kehilangan. Terasa sekali "Rasa" yang hilang. Seperti merasa kembali merasa kehilangan Ayah untuk kedua kali. 

Di kuningan, keluarga kecil saya hanya ada Ibu, dengan kondisi beliau kurang sehat. Kakak ipar (istri almarhum) dan keponakan saya yang masih kecil (anak almarhum). Bantuan tetangga dan berada di lingkungan keluarga besar yang membantu proses pemakaman Alhamdulillah membantu saya. Yang dengan ikhlas harus mempersilahkan pemakaman berlangsung tanpa saya. 

Saya masih jauh ditengah perjalanan Bandung-kuningan. Setelah selesai salat jumat cuaca mendung, dengan ikhlas saya dan suami serta kakak saya yang juga masih diperjalanan cianjur-kuningan ikhlas, almarhum kesayangan kami dimakamkan. 

Saya datang setelah pemakaman selesai. Melihat Ibu dan kakak ipar terpukul, sudah seharusnya saya mengambil alih urusan-urusan terkait pemakaman yang masih belum selesai. 

Betul sekali kita harus menerapkan komunikasi produktif kepada diri kita sendiri, suami, anak dan orang-orang di sekitar kita. Kita tidak pernah tau sampai berapa panjang usia. Maksimalkan diri untuk melakukan kebaikan dan menebarkan banyak kebaikan. 

Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu. Inyaalloh husnul Khotimah.

karena setiap Ibu Punya cerita.

:: Bandung, 27 Januari 2017::

Game Level 1

 Kelas: Bunda Sayang

 Materi: Komunikasi Produktif

 Durasi: 24 Januari – 11 Februari 2017