Cerita Ambu

Sejujurnya ide Mansukids muncul setelah Idlan hadir ke dunia. Alasan efesien dari Ibu yang pengen hemat untuk biaya pengadaan baju anak 😜.

Produksi diawasi langsung oleh Ayahnya Idlan, anak bisa tersubsidi biaya baju, dan Ambu punya "mainan" toko online Mansukids.

Saya dan suami bersepakat, mengenalkan sedini mungkin tentang profesi orangtuanya sebagai "tukang kaos" kepada Idlan. Meeting dengan cara klien idlan kami ajak, beli kain terkadang idlan (juga) diajak, sampai kegiatan produksi di konveksi, bahkan sampai kegiatan packing produk.

Iya mengenalkan Idlan sejak dini dengan pintu rejeki yang kami (orangtuanya) pilih adalah proses tour de talent paling sederhana. Iya melihat yang ada disekitarnya.

Tak jarang idlan belajar warna dari tumpukan kaos, sedikit mengenal menghitung ketika kami sedang packing kaos-kaos (ya walaupun belum sempurna), menumbuhkan sifat caring-nya dengan menawarkan bantuannya kepada kami "Aa mau bantu".

Pernah ngeberantakin? Pernah..dalam tahap wajar dan menjadi proses belajar untuk idlan da pada akhirnya kaos-kaos yang sudah dilipat rapi insyaalloh akan tetap rapi.

Iya, ke konveksi adalah agenda wajib buat idlan kalau Ambunya sudah mati gaya ngajakin main anak kecil super aktif ini. 

Ngapain dikonveksi? Di konveksi idlan bisa melihat lebih dekat tentang produksi. Konveksi merupakan tempat bermain idlan, paling takjub ketika dia menjadikan tumpukan kain-kain itu untuk tempat tidur dan bahkan untuk perosotan. Idlan bisa berinteraksi dengan neneknya idlan dan karyawan kami.

Ada lahan terbuka di samping konveksi yang idlan bisa bergerak dan bermain. Intinya biar idlan menjadikan konveksi bagian dari diri dia. 

kelak kalau Idlan besar dan tertarik insyaalloh idlan bisa meneruskan bisnis ini.

Semoga Alloh memudahkan langkah kita - Idlan untuk menemukan bakat yang membuat idlan bahagia.

Bandung,  11 Januari 2017

#TDoLM_WritingChallenge
#JurnalIbuPembelajar(JIP)
#Portofolio.FBE.Idlan
#Fitrahbakat_fitrahbelajar_Fitrahjasmani
#day3to7days