Pages

Game Level 2: Melatih Kemandirian Hari pertama

Terkadang suka iri dengan hewan, tanpa harus dilatih anak-anak mereka bisa mandiri sejak dini. Iya, hewan dan manusia memiliki fitrah untuk menyayangi dan merawat anaknya. Adanya akal yang mengikat ilmu dan pada akhirnya membentuk suatu peradaban, itulah yang menjadi tugas manusia di muka bumi.

Tentang Aturan Berbicara
Belakangan Idlan lebih sering teriak-teriak dan merengek kalau menginginkan sesuatu. Kalau coba dilihat ke belakang, mungkin selama di Kuningan melihat sepupunya yang belum fasih berbicara, masih mengkomunikasikan keinginan dengan menangis. Bisa ketika di Konveksi, Idlan seringkali di "ganggu" dan menjerit adalah bentuk perlawanan Idlan.

Tidak! Kami tidak mensterilkan Idlan dari pergaulan. Kondisi seperti ini kami harapkan sebagai tempat latihan Idlan untuk melatih kemandirian emosionalnya. Melatih akalnya, untuk bisa belajar menentukan hal-hal baik sejak dini.

Bertepatan dengan tantangan 10hari melatih kemandirian, secara tidak langsung kami sepakat untuk memberi aturan kepada Idlan mengenai aturan berbicara. Iya kami sadar, tidak KONSISTEN dari kami dalam menerapkan aturan adalah, salah satu penyebab kegagalan kami selama ini.

Pagi tadi Idlan sudah "ngeruwuig" apa ya bahasa indonesianya. Ngakngekngok deh pokoknya, merengek minta sesuatu yang banyak dan jadi pusing ke yang mendengar, karena semua salah memurut idlan.

"cuma nada bicara yang baik yang akan Ambu dan Ayah dengarkan"
"mohon Idlan bersabar, ketika menginginkan sesuatu, atau Idlan boleh melakukan sendiri".

Sempet ada nada tinggi dari Ayah tersulut emosi. (Akhirnya) Komunikasi produktif diaplikasikan, saya memilih diam dan memeluk Idlan ketika Idlan minta.

Akhirnya Idlan minta maaf pada saya, dan saya selipkan kata-kata tadi (lagi).
"cuma nada bicara yang baik yang akan Ambu dan Ayah dengarkan"
"Idlan mengerti ya?"
Dan Idlan mengangguk.
Dan Ayahnya pun minta maaf pada Idlan. Sekali lagi mengulangi,
"cuma nada bicara yang baik yang akan Ambu dan Ayah dengarkan".

Hasil melatih Idlan hari Ini
Ketika dia meminta permen Yupi hari ini dengan baik-baik, Ayahnya pun akhirnya membelikan. Dengan catatan, dibatasi makan permennya dan makan nasi. Alhamdulillah berjalan lancar, walaupun masih ada drama. Semoga konsisten.

  1. *meminta yupi dengan baik

Semoga tantangangannya masih bisa berlangsung sampai dengan paripurna hasilnya. Semoga Alloh memudahkan langkah kami

Melatih kemandirian Ambu
Makjleb dengerin videonya Ibu Septi, tentang kemandirian adalah tidak tergantung pada siapapun kecuali Alloh. Karena umur kita tidak pernah tau, melatih kemandiriian anak-anak kita sejak dini. Termasuk melatih kemandirian Saya sebagai Ibu, yang sejujurnya masih 'manja' dengan suami. Agar Idlan mampu meneladani kemandirian saya, untuk diterapkan dalam hidup.

Beruntung suami saya tipe suami yang 'tega'. Bertahap walaupun terkadang menurut saya, tega banget!  Beliau melatih saya yang dulunya tergantung dengan alm. Kaka saya, untuk bisa melakukan apa-apa sendiri.

Versi saya kemandirian yang ingin Saya capai adalah:
1. Menguasai bisnis secar Menyeluruh, yang mana pada saat ini bisnis kami untuk konveksi untuk produksi masih sepenuhnya di handle suami.
2. Bisa mengendarai mobil dengan selamat dan lancar. Membawa anak juga serta di mobil. 

Untuk ritme hubungan kami, Akang dan saya yang kemana-kemana selalu bersama. Kami anggap adalah upaya untuk kami menyamakan frekuensi, dan tidak memisahkan dunia kami. Bahwa teman-teman suami setidaknya saya kenal begitupun sebaliknya.

Progress untuk mengendarai mobil, masih dalam taraf lumayan. Semog istiqomah dan kemampuan saya bisa meningkat.

#tantanganharipertama
#melatihkemandirian
#bundasayang
#institutIbuprofesional

Mansu Kids

Tidak ada komentar:

Posting Komentar