Cerita Ambu

Masih konsisten mengajarkan aturan berbicara yang baik.

"Hanya bicara dengan nada yang baik yang Ambu dan Ayah dengar".

Idlan sepertinya sudah mulai mengerti aturan ini. Hanya saja badannya kurang fit jadi lebih rewel. Sebelumnya saya tidak tau Idlan kurang fit karena tidak ada gejala berupa panas atau apapun.

Idlan yang sering ngekngok ini cukup mengaduk-aduk emosi saya. Sabaaaar Ambu! *tarik nafas buang nafas, mata masih melotot. Astagfirulloh.

Tapi sudah mulai terlihat kemajuan, Idlan meminta dengan jelas dan bersedia menunggu apabila saya bilang sebentar. Sebelumnya? Ya gituuu deh, menarik banget pokoknya mah. Sifat commader Idlan menjadi tantangan buat kami.

Dress Up skill

Idlan kurang fokus untuk memyelesaikan tantangan memakai pakaiannya hari ini. Mungkin karena sudah mulai terasa suhu tubuhnya meningkat.

Sempat merengek minta dipakaikan baju, karena dia tidak bisa fokus mengenakan kaos dan memasukan ke kepala. Berkali-kali nyangkut di kepala dan nangis. Dengan sedikit dibantu, akhirnya Idlan memakai baju sendiri.

Ketika bilang pipis dan di toilet pun saya cuma memperhatikan, Idlan membuka celana sendir. Walaupun keburu ga kuat dan akhirnya pipis di celana. Ambu masih membantu membersihkan.

Membantu Ambu

Idlan membantu mengangkat jemuran yang sudah kering. Disimpan di tempat saya biasa melipat pakaian.

Terimakasih sudah membantu.

Siangnya Idlan makin panas, dan makin rewel. Dan akhirnya tertidur dipelukan Ambu. Anak ini betul-betul pemilik bahasa cinta sentuhan fisik. Dia terlihat bahagia sekali kalau Saya peluk dan cium. Begitupun sebaliknya ketika dia mengungkapkan perasaannya dengan menghujani saya ciuman 😘😘.

Ps.  Maafkan Ambu nak. Terkadang masih sering lemah mengontrol emosi.

Harus tetap konsisten dan jadi raja tega, walaupun sedang tidak fit aturan dan latihan sebisa mungkin tetap konsisten di lakukan.


Ini cerita Ambu karena setiap Ibu punya cerita.

:: Bandung, 25 Februari 2017 ::

#TantanganHariketiga
#melatihkemandirian
#bundaSayang
#InstitutIbuProfesional