Pages

Fokus pada kekuatan siasati kelemahan

20 januari 2021, Alhamdulillah Idlan anak sulung kami genap 7 tahun. Dari sekian banyak fase parenting sejujurnya fase menginjak Angka tujuh ini paling membuat saya deg-degan. 

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang pada akhirnya memicu kekhawatiran. Bisakah kami mengantarkan Idlan pada rasa cinta Idlan pada Allah? Bisakah kami menemani Idlan untuk mencari tau peran penciptaan dia di dunia? Banyak sekali rasanya kecemasan, yang akhirnya membuyarkan fokus karena terlalu banyak berpikir.


Pada Angka tujuh ini, Kami sudah harus lebih fokus untuk mendampingi Idlan  beribadah. Sholat dan kewajiban ibadah lain-lainnya sudah jatuh atas anak- anak ketika menginjak usia ini. Kami lebih banyak melakukan dialog-dialog iman agar Fitrah keimanannya semakin tumbuh subur. Membangun pondasi Adab sebagai bekalnya menuntut ilmu.

Dalam perjalanan belajar pun secara teori idlan sudah tiba waktunya untuk bersekolah formal. Kami pada akhirnya memilih untuk homeschooling, pilihan yang kami anggap baik di tengah suasana pandemi. 

Tidak mengapa Idlan tidak bersekolah tetapi harapan Ambu, Idlan tidak pernah berhenti untuk belajar. 

Kejar akhiratmu maka dunia dan seisinya akan mengikuti ❤️.

Aktivitas homeschooling itu emang seru-seru sedap. Ambu sendiri pun masih suka insecure kalau sedang merasa diam ditempat. Merasa perjalanan sekolah rumah kami, seperti tanpa progress. 

Iyah! Butuh banget saling menguatkan dalam home team. Butuh banget bergabung dalam komunitas yang terkait ini, supaya saat lelah bisa berhenti sejenak dan saling menguatkan ketika merasa goyah ❤️.

Bukankan diam juga merupakan sebuah proses yang tetap harus mendapat apresiasi ?


Fokus pada kekuatan siasati kelemahan

Kalimat ini memang jadi mantra yang saya dapat dari Institut Ibu Profesional cukup ampuh bagi saya untuk tidak membandingkan Idlan dengan anak lain seusianya. Tidak selalu berhasil tapi setidaknya mengembalikan pemikiran kembali pada jalurnya, untuk Fokus pada kekuatan anak dan tidak membandingkan.

Selalu membandingkan anak kita dengan anak yang lain ya tidak akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Karena setiap anak memang beneran unik, dan perlu treatment yang khusus setiap individunya. Kalau anaknya ada TIGA anak? ya tiga cara 😆

Selain tentang semua ikhtiar untuk fokus pada kekuatan, hal yang paling menguatkan adalah kalau soleh atau tidaknya anak kita adalah HAK ALLAH. Kita hanya ikhtiar untuk meraih kepantasan dan ridho Allah.

Semoga Allah mampukan ❤️ Sekuat apapun kita berusaha itu adalah hanya cara terbaik untuk mendapatkan kepantasan dari Allah. Terus berdoa dan Tetap harus tawakal. Sungguh manusia mah tiada daya dan upaya tanpa Pertolongan ALLAH.

Fokus pada yang membuat Idlan berbinar

Berusaha fokus pada apa - apa yang membuat idlan berbinar. Sejak balita idlan terlihat tertarik dengan bahasa inggris dan belakangan idlan mulai terlihat tertarik untuk berjualan. 

Saya berusaha membuat target untuk idlan dalam lima tahun kedepan dan menyederhanakan target lima tahun tersebut dalam satu tahun ke depan. Agar perjalanan homeschooling ini memiliki pegangan saat merasa keilangan arah.

Secara sederhana rumusan target yang saya tetapkan berdasarkan visi dan misi Saya, Akang dan kami sebagai sebuah keluarga. Tentu saja dengan memperhatikan aspek hal yang menarik bagi idlan,  dalam hal lebih keren mungkin hal ini disebut dengan kurikulum ya?

Masih sangat jauh perjalanan tapi inilah bagian dari ikhtiar kami. 

Semoga Allah senantiasa menjaga Idlan. Ketika tangan Ambu tidak lagi bisa merengkuh tubuh Idlan

Sungguh hanya Allah yang mampu membuat semuanya nyata. Semoga Allah mudahkan.


Mansu Kids

Tidak ada komentar:

Posting Komentar